RESENSI - SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT : Menyikapi Kehidupan dengan bersikap “Bodo Amat”
Kunci
tentang kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan lebih banyak hal : tetapi
tentang memedulikan hal yang sederhana saja. Hanya peduli tentang apa yang
benar dan mendesak dan penting. (Hal. 6)
Pernah
merasa bahwa hidupmu berjalan di tempat? Tidak ada kemajuan? Selalu merasa
istimewa? Merasa yakin selalu bisa melakukan banyak hal dan semua itu
sayangnya, hanya ada dalam halusinasi pikiranmu saja? Maka, buku setebal 243
halaman ini sangat cocok untuk “menyembuhkan” anda.
Sebuah
seni untuk bersikap bodo amat adalah hal baru dalam pemberian motivasi untuk
seseorang. Disini, sang penulis, Mark Manson dengan berani berkata : kita itu
tidak istimewa, dan karena kita tidak istimewa, berhentilah meminta perlakukan
istimewa dari orang-orang. Buku ini adalah buku pertamanya, sebelumnya Mark
adalah seorang blogger kenamaan Amerika yang aktif dalam memberikan
tulisan-tulisan untuk mengajak orang-orang agar hidup lebih baik dengan
pendekatan paling “waras”.
Dalam
buku ini, Mark mengajak kita bahwa kita harus menerima batas dalam diri
sendiri, dan saat kita menerima batasan tersebut, maka disitulah kita berani
untuk melangkah. Berani untuk tidak menyangkal, dan berani untuk menerima bahwa
kita tidak istimewa, dan itu tidak apa-apa. Banyak hal yang dapat dilakukan
selain terus menerus hidup dalam ilusi yang diciptakan karena merasa diri ini
selalu bisa melakukan banyak hal, padahal, diri ini tidak memulai. Sama sekali.
Dalam
bukunya, Mark menceritakan berbagai kisah. Ada 2 kisah yang sangat patut
diperhatikan, yaitu kisah 2 orang anggota band yang “ditendang” oleh anggota
lainnya, tepat saat band tersebut sedang naik daun. Kisah pertama, seorang
anggota band yang dikeluarkan di hari pertama rekaman band tersebut meledak, Ia
marah, dan Ia hampir bunuh diri. Akhirnya, Ia keluar dari zona depresinya dan
membuat sebuah band baru. Api kemarahan serta balas dendam menjadi bahan bakar
dalam setiap perjalanan hidupnya. Ia ingin sekali membuktikan kepada
teman-temannya bahwa Ia dapat berhasil, dan memang band tersebut berhasil
mencetak lebih dari 25 juta album, gitaris ini bernama Dave Mustaine, dan band
yang Ia dirikan bernama Megadeth, band legendaris dan banyak sekali menggelar
tur di dunia. Sayangnya, band yang menendangnya adalah Metallica, dan semua
orang tahu, Metallica berhasil menjual lebih dari 180 juta album. Pada 2003, di
sebuah stasiun TV, Dave menangis karena Ia menganggap dirinya adalah sebuah
kegagalan.
Di
lain sisi, ada seorang drummer tampan, yang paling professional dalam bandnya,
tidak bermasalah, tidak gonta ganti pacar dan industri musik ingin Ia yang
menjadi wajah band tersebut. Ketiga temannya bersekongkol dan memaksa manajer
mereka untuk memecat drummer tersebut dan menggantinya dengan yang lain. Secara
tidak resmi ia memecat Pete Best, nama drummer tersebut dan menggantinya dengan
Ringo Star, yang setuju untuk memotong rambutnya agar sama dengan anggota team
lainnya, John, Paul dan George. Band ini adalah The Beatles.
Pete
sama seperti Dave, putus asa dan hampir bunuh diri. Namun, Pete akhirnya sadar
bahwa Ia harus bersyukur, Ia bersyukur karena pemecatan, akhirnya menuntun dia
untuk bertemu istrinya. Dan pernikahannya menjadikannya seorang ayah. Ketenaran
dan nama besar memang menyenangkan, namun dia memutuskan bahwa apa yang telah
dimilikinya sekarang jauh lebih berharga : sebuah keluarga yang hangat dan
penuh cinta, pernikahan yang stabil dan hidup yang sederhana. Ia kehilangan
sanjungan dan perhatian yang besar, namun, justru Ia meraih jauh lebih berarti
untuk dirinya, dan hidupnya adalah hidup yang sangat amat diinginkan oleh
keempat anggota The Beatles lainnya. Bahkan, dalam sebuah wawancara, Best
mengatakan bahwa ia sekarang lebih bahagia dibanding saat Ia bertahan di The
Beatles.
Dua
kisah tersebut menunjukan suatu nilai dan ukuran yang satu bisa lebih baik
daripada yang lain. Yang satu mengarah pada permasalahan ringan yang mungkin
rutin tapi mudah diselesaikan, yang lain menuntun pada masalah berat yang sulit
diatasi. (Hal. 95)
Selanjutnya,
Mark menyadarkan pembacanya bahwa bersikap masa bodoh adalah kuncinya. Inilah
alasan mengapa itu akan menyelamatkan dunia. Dan kuncinya adalah jika kita bisa
menerima bahwa dunia ini benar-benar menyebalkan dan itu tidak apa-apa, karena
seperti itu dan memang seperti itu adanya. (Hal. 9)
Dengan
tidak ambil pusing ketika merasa buruk, berarti kita sudah berhasil memutus
“lingkaran setan”. Lingkaran yang membuat anda merasa buruk, tapi terus kenapa?
Apa yang salah? Memangnya kenapa kalau buruk? Dan secara ajaib, disitulah
tepatnya anda akan berhenti membenci diri sendiri dan tanpa sadar berhenti merasakan
kecewa.
Mark
tidak akan memotivasi pembaca dengan kata manis, namun sebaliknya, Ia akan
memberitahu Anda bahwa kita harus mengakrabi ketakutan, kegagalan, dan ketidakpastian,
tepat saat berhenti mengelak dan mulai menghadapi kenyataan-kenyataan yang
menyakitkan, saat itulah keberanian dan kepercayaan diri yang selama ini susah
untuk dicari akhirnya keluar dan menjadi kekuatan terbesar dalam diri.
JUDUL
: SEBUAH SENI UNTUK
BERSIKAP BODO AMAT
PENULIS
: MARK MANSON
PENERBIT
: GRASINDO
ISBN
:
978-602-452-698-6
EDITOR
: ADINTO F. SUSANTO
TAHUN
TERBIT : 2018
PERESENSI
: VANDA DEOSAR
Comments
Post a Comment