RESENSI - ANCIKA - Wanita yang Memiliki Dilan Pada Tahun 1995

 

Ketika kita menyangka bahwa kisah Dilan sudah selesai di Milea. Ternyata Pidi Baiq hadir kembali dan mengejutkan dengan Ancika. Wanita yang katanya memiliki Dilan pada tahun 1995. Dengan tagline : Dia yang bersamaku tahun 1995, bikin beberapa warganet kesal karena Dilan-Milea udah cocok banget dan sukses bikin baper. Jujur, sebelum baca : wah sombong nih cewek, palingan jadi salah satu kayak Milea juga! begitu kataku. Namun, ketika membaca Ancika, aku justru mencintai karakternya melebihi Dilan sendiri.

Ancika yang bisa disebut Cika atau Amer adalah seorang siswi SMA yang baik. Tekun belajar. Penyendiri dan bodo amat-an. Dia lebih suka belajar dan mengerjakan PR dibanding main kesana kemari bersama teman-teman. Prinsipnya kalau mau sukses ya harus rajin belajar, tekun, agar bisa masuk perguruan tinggi. Dan, ketika diperkenalkan dengan Dilan, ia kagum. Karena Dilan anak yang sedikit "berandal" dan terkesan belajar dengan biasa saja malah bisa masuk ITB, kampus yang dibanggakan.

Mang Anwar, adik dari Ibu Ancika adalah teman dari Dilan. Suatu hari, Cika yang kebingungan dengan tugas mengulas buku meminta bantuan ke mang Anwar, namun, ia malah dibantu Dilan dan akhirnya mereka mengerjakan tugas bersama di ruang tamu. Ancika kesal karena Dilan "menyebalkan" dan ia memilih masuk ke kamar. Esok paginya, Ia membawa tugas mengulas buku tanpa mengecek dan langsung mengumpulkan. Ketika diminta membacakan tugas tersebut di depan kelas, Cika kaget karena isinya diluar dugaan. Dilan malah nulis betapa menariknya Ancika, langsung lah 1 kelas ketawa. Ancika malu dan kesal, lalu di rumah Ia menceritakan ke Ibunya dan Mang Anwar. 

Mang Anwar menyampaikan ke Dilan dan bilang bahwa Dilan akan minta maaf. Coba tebak, Dilan minta maafnya gimana? Ya khas Dilan dong, pasang iklan di koran. Wah asli, disini, siapa coba yang kepikiran bakalan kayak gini? Nggak ada! Cuma Dilan aja. Selebihnya, mereka semakin dekat, dan kedekatan mereka menimbulkan banyak keunyuan dan kebaperan yang gak kalah dari Dilan-Milea.

Dilan yang saya banggakan adalah Dilan yang melakukan kebaikan karena Dilan punya cara berpikira yang luar biasa, cerdas, dan genius. Itu kekuatan supernya yang tidak akan bias dilawan oleh siapapun, kecuali oleh yang setara dengannya. Apalagi Dilan sekarang sudah mahasiswa, harus selalu memikirkan konsekuensi dari semua tindakannya. (Hal. 295)

Baca Ancika kembali membuat pembaca nostalgia di tahun 90-an. Belum ada HP, maka pakai telepon. Ke sekolah naik angkot dengan udara Bandung yang sejuk sampai ke mall yang cuma ada beberapa buat malam mingguan. Pokoknya lagi-lagi kita akan diajak nelusurin Bandung dengan segala keindahannya deh.

Untuk penggemar, gimana nih? Dilan sama Milea atau Dilea sama Ancika? Jujur, aku akan ke Ancika. Ancika karakter yang sangat kuat dan loveable banget. Dengan pendirian dan prinsip hidupnya, dia adalah cewek keren yang patut diperjuangkan. Ancika sosok tomboy, namun sadar ia juga wanita. Ancika sosok yang mandiri, namun sadar juga akan kodratnya sebagai wanita, pokoknya Ancika keren. Di buku ini, aku jatuh cinta parah sama Ancika dan juga keluarganya yang keren. Hubungannya dengan Dilan juga dewasa, nggak yang selalu menye-menye. Terima kasih ya Ancika, telah bersama Dilan di tahun 1995!

Comments

Popular Posts