Resensi - Khadijah - Cinta Sejati Rasulullah SAW
- Resensi ini terbit di harian Singgalang, Minggu 24 Sept 2017 -
cover dari Goodreads
Siapa tak kenal wanita yang termasuk dalam jaminan Surga, wanita yang
selalu setia dalam sisi Rasulullah SAW, wanita pertama masuk islam dan wanita
kaya raya yang menggunakan hartanya untuk di jalan Allah SWT, dialah Khadijah
binti Khuwailid ibnu Asad ibnu ‘Abdil ‘Uzza ibnu Qushay.
Khadijah lahir 15 tahun sebelum Muhammad SAW. Khadijah adalah seorang janda
dengan dua orang anak yang selalu menjaga kesuciannya. Khadijah adalah pebisnis
ulung dan Muhammad SAW hanyalah satu dari sekian banyak pegawainya. Suatu hari,
Khadijah memanggil Muhammad SAW, karena mendengar rumor bahwa Muhammad SAW
adalah seorang yang jujur dan sifat jujur sangat berarti dalam perdagangan.
“aku memanggilmu berdasarkan apa yang kudengar dari orang-orang tentang
perkataanmu yang jujur, integritasmu yang terpercaya, dan akhlakmu yang mulia.
Aku memilihmu dan kubayar engkau dua kali lipat dari apa yang biasa diterima
oleh seseorang dari kaummu.” (Hal. 5)
Khadijah selalu mengamati fisik, dari cara dia berjalan menunjukkan rasa
percaya diri yang tinggi, posturnya seimbang, tidak terlalu pendek dan tidak
terlalu tinggi, tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus serta Muhammad SAW
selalu menundukkan mukanya. Hal inilah yang membuat Khadijah berinisiatif
meminang Muhammad SAW. Tidak ada jaminan bahwa Muhammad SAW mau menerima
pinangannya, Khadijah adalah wanita yang kaya, cantik dan berstatus sosial
tinggi, sangat bertolak belakang dengan Muhammad SAW.
Setelah dibujuk, pernikahan itu akhrinya berlangsung dan dilaksanakan pada
dua bulan 15 hari setelah Muhammad tiba dari Syam. Mahar yang diberikan kepada
Khadijah adalah 20 ekor unta. Usia Muhammad SAW saat itu 25 tahun, sedangkan
Khadijah berusia 40 tahun.
Rumah tangga Khadijah dan Muhammad SAW selalu diliputi kebahagiaan.
Keduanya saling melengkapi dan dalam berumah tangga, Muhammad SAW hanya pergi
sekali yaitu sebulan lamanya untuk merenung di Gua Hira. Rumah tangganya pun
dikaruniai oleh keberkahan karena Khadijah selalu dibimbing oleh Allah SWT.
Berkat segala kebaikan yang dilakukannya, Allah pun menghormati Khadijah. Suatu
hari, Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW dan berkata “Wahai Muhammad!
Sebentar lagi, Khadijah akan membawakan makanan dan minuman untukmu. Kalau dia
datang, sampaikan kepadanya salam dari Allah SWT dan dariku!” (Hal. 272)
Dengan Khadijah, Muhammad SAW memperoleh 7 orang anak dan tidak pernah
sekalipun berpoligami, inilah salah satu keistimewaan dari Allah SWT untuk
Khadijah. Karena rasa cintanya yang mendalam inilah saat Khadijah meninggal,
Muhammad SAW sangat diliputi kesedihan yang mendalam. Allah SWT pun
menghiburnya dengan isra miraj. Setelah sepeninggal Khadijah, Muhammad SAW
menikah dengan 10 orang istri, yang kesembilannya janda dan hanya satu yang
gadis. Walau menikah lagi, Muhammad SAW selalu memuji Khadijah dan
mendoakannya. Ali Bin Abi Thalib pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Sebaik-baik wanita dunia adalah Maryan binti ‘Imran. Sebaik-baik wanita dunia
adalah Khadijah”. (Hal. 276)
Khadijah adalah seorang wanita yang dalam masa hidupnya selalu beriman
kepada Allah dan Rasulnya. Yang mempercayai selalu nabi Muhammad SAW tatkala
semua orang mendustakannya dan yang memberikan harta saat tak ada yang mau
memberi. Khadijah adalah sebaik-baiknya sosok wanita yang harus dicontoh baik
budi pekerti, akhlak, keimanan dan kecerdasannya.
Membaca kisah Khadijah seakan-akan membuat pembaca rindu akan sosok Nabi
Muhammad SAW. Segala hal terpuji yang Khadijah lakukan untuk suami tercintanya
dapat menjadi pelajaran yang sangat baik untuk para wanita dan isteri. Saya
sangat merekomendasikan buku ini. Buku yang baik untuk belajar menjadi sosok
yang sangat terpuji.
Judul :
Khadijah
Penulis :
Abdul Mun’im Muhammad Umar
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : Pertama, Maret
2017
Jumlah Halaman : 322
halaman
Harga Buku : Rp.
80.000
Peresensi : Vanda Deosar
Comments
Post a Comment