Ulasan Padman - Kisah cinta sang pahlawan pembalut




Fakta mengejutkan datang dari India, ketika ternyata 98% dari 1 miliar penduduknya, wanita yang sedang menstruasi tidak memakai pembalut (pad). Ini menunjukan bahwa India masih menjadi Negara terbelakang. Karena adat dan budaya, pembicaraan mengenai menstruasi masih dianggap tabu untuk dibicarakan ke laki-laki.

Fakta ini lah yang mendasari Arunachalam Muruganantham untuk mencoba membuat pembalut yang murah, berkualitas dan tentu saja higienis. Fakta lain yang tak kalah mengejutkan adalah mahalnya pembalut di India, namun, dibanding memilih untuk membeli pembalut, mereka lebih baik memakai uang tersebut untuk menyembah dewa (yang tidak mengajar kebaikan) dan mengimi-imingi banyak hal, padahal ada kuil gratis di sebelahnya.

Tugas Arunachalam Muruganantham tidak pernah mudah, selain harus membuat pembalut, tugas utamanya adalah menyadarkan wanita di India untuk membicarakan menstruasi dan lebih terbuka. Namun, ejekan, dianggap orang gila dan diusir dari desanya lah yang dia terima. Fakta-fakta diatas yang menjadikan sang sutradara R. Balki, untuk menjadikan cerita ini ke sebuah film. Diperankan oleh Akshay Kumar, pada Februari 2018 film ini rilis dan mendapat berbagai tanggapan positif.

Padman berlatar tahun 1998, ketika Lakshmikant Chauhan (memakai tokoh fiktif, bukan Arunachalam Muruganantham) menikah dengan Gayatri (Radhika Apte), Lakshmikant sangat mencintai isterinya, banyak hal yang dia buat untuk membuat isterinya tahu bahwa ia istimewa. Saking cintanya, Lakshmikant tidak mau ditinggal walau hanya 5 hari setiap bulannya. Dalam adat istiadat India, wanita yang sedang menstruasi tidak boleh tinggal di dalam rumah dan harus tinggal di luar rumah selama 5 hari.

Image result for padman movie scenes

Ini membuat Lakshmikant sangat sedih, ia semakin sedih saat mengetahui bahwa selama ini isterinya memakai kain kotor untuk dipakai sebagai pembalut. Lakshmikant pun yang hanya bekerja sebagai tukang reparasi menabung agar dapat memberikan pembalut untuk isterinya, namun, isterinya menolak saat mengetahui harganya yang mahal dan meminta Lakshmikant untuk mengembalikan ke toko.

Sedih karena isterinya tidak menerima pembalut yang dia belikan, Lakshmikant mencoba mempelajari kenapa benda yang begitu kecil ini sangat mahal, dan setelah mengetahui berbagai lapisan, Lakshmikant mencoba membuatnya, dan setelah berhasil, dia pun memberikan kepada isterinya. Isterinya menerima, namun keesokan harinya, Ia mendapati bahwa pembalut yang ia buat tidak dapat menampung darah menstruasi isterinya.

Lakshmikant terus mencoba, mencoba dan mencoba. Ia membagikan ke sekolah-sekolah, universitas dan meminta jika sudah dipakai, tolong kembalikan dan isi kuisioner. Tentu saja, ini memicu kemarahan dari gadis-gadis, karena adat dan istiadat, lelaki tidak perlu tahu urusan wanita. Kabar ini sampai ke keluarga dan desanya Lakshmikant, isterinya menangis, keluarganya marah dan orang desa menganggap dia gila. Namun, demi isterinya tercinta dia terus berusaha.
Lakshmikant bukan semata-mata ingin membuat pembalut, dia hanya peduli dan takut isterinya terkena penyakit. Ternyata, di India pun, banyak wanita yang terkena berbagai penyakit rahim karena kotornya kain yang mereka pakai sebagai pembalut.

Karena tidak ada yang mau membantunya, Lakshmikant mencoba sendiri pembalut yang ia buat dengan memakai darah ayam. Namun sayang, pembalut tersebut tetap bocor dan tembus ke pakaiannya. Kejadian ini sontak membuat warga marah dan mengusir Lakshmikant dari desa. Istrinya, Gayatri dipaksa pulang ke rumah orang tuanya. Seluruh keluarga Lakshmikant malu atas perbuatannya.

Dengan tekad kuat dan kepeduliannya terhadap wanita di negaranya. Lakshmikant tetap berusaha mencari cara agar membuat pembalut. Ia bekerja di rumah professor agar dapat belajar, namun, professor tersebut sibuk dan akhirnya ia, diajari oleh anak professor memakai google untuk membantunya mencari tahu mesin dan bahan-bahan. Setelah mengetahui cara kerja mesin, berbagai lapisan serta bahan membuat pembalut. Lakshmikant meminta sampel ke berbagai perusahaan besar.

Lakshmikant pergi dari rumah professor dan tinggal di gudang tua, gudang tua ini lah yang menjadi kantor kecilnya. Setelah benar-benar berhasil membuat pembalut, Lakshmikant mencoba menjualnya, namun tidak ada yang mau beli, sampai akhirnya ada seorang artis, Rhea, pemain tabla (semacam gendang), diperankan oleh Sanoom Kapoor yang sedang membutuhkan pembalut. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa pembalut yang dia buat berhasil.

Dibantu oleh Rhea, Lakshmikant menjajakan pembalutnya dan mengembangkan bisnisnya. Pada tahun 2006, dalam acara IT yang menampilkan berbagai alat inovatif, ciptaannya menang dan dari hadiah tersebut, dia mendapatkan hak paten serta uang untuk menciptakan banyak alat pembuat pembalut. Lakshmikant tidak hanya berhasil membuat pembalut, namun berhasil untuk memberikan lapangan pekerjaan ke wanita-wanita.

Image result for padman movie scenes

Karena suksesnya Lakshmikant, ia sampai mengisi pidato di USA, adegan ini sangat lucu karena bahasa Inggris Lakshmikant yang belepotan dan tidak benar. Namun, dia tetap percaya diri. Menyampaikan bahwa Hollywood mungkin punya Batman atau Spiderman, tetapi di India, mereka punya Padman.

Akshay Kumar memerankan Lakshmikant secara baik, penonton benar-benar dibuat terharu, sedih, dan bahagia. Dan chemistry yang dibangun dengan Radhika Apte membuat saya sangat iri. Iri karena Gayatri begitu dicintai oleh Lakhmikant. Betapa perjuangan yang dilakukan oleh Lakhmikant hanya karena ingin hidup bersama lebih lama dengan isterinya. Ia ingin isterinya sehat, sesederhana itu.

Sayangnya, film ini banyak tidak diputar di berbagai Negara karena tabu dengan membahas pembalut, contohnya Pakistan, Negara ini masih menganggap pembalut adalah privasi wanita. 79% wanita di India pun juga tidak memakai pembalut. Lalu, saya berpikir, mungkin di Indonesia pun begitu, wanita-wanita di daerah terpencil pun tidak memakainya ketika mereka menstruasi. Fakta yang sangat menyedihkan memang.

Padman adalah sebuah film biografi yang dibalut romantis yang harus di tonton oleh berbagai kalangan, khususnya wanita agar lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan daerah wanitanya. Padman adalah bukti nyata bahwa mencintai seseorang itu tidak perlu memberikan hal-hal besar, tetapi cukup memberi perhatian kepada hal mendasar yang paling dibutuhkannya. Selamat menonton!



Comments

Popular Posts