Resensi buku Makrame - 17 cerpen asik

Ini adalah buku harbolnas pertama yang sampai dan langsung saya baca, secepat kilat dan tau-tau saja sudah habis, karena ternyata isinya seru sekali. Terdiri dari 17 cerpen ringan namun sarat makna. Mengisahkan berbagai macam hubungan, manusia-manusia, manusia-hantu, manusia-robot dan bahkan manusia-setan. Buku ini berkisah tentang hubungan yang ada dan tidak ada.

Buku dengan sampul berwarna merah jambu ini mengisahkan seutas hubungan tentang kisah suami-isteri yang hendak runtuh, mantan kekasih yang ingin kembali, sekelompok iblis, dan sebagainya. Kisah ini membawa pembaca ke dunia fana, dunia nyata, dunia sehari-hari. Membawa ke tempat-tempat yang mungkin belum terjangkau atau bahkan tempat yang kau lewati setiap hari. Dari ke-17 cerita, cerita yang saya sangat suka berjudul teman kami yang pernah terbit di koran tempo dan Com A Luz De Dia (Dalam Cahaya Siang Hari).

Dalam Teman Kami, penulis memakai sudut pandang kami, yang menceritakan temannya. Kami disini adalah sekelompok iblis yang meminta upah dari hasil kerja mereka waktu temannya muda. Saat teman mereka muda, tokoh kami memberikan rumah besar, mobil mahal, menikah dengan perempuan cantik idaman, berkecukupan tanpa harus berusaha. Sekarang, ketika sang teman berumur 55, iblis ingin berbuat semau mereka. Para iblis membuat dunianya tak masuk akal, mengosongkan otak dan membuatnya selalu lapar. Membuatnya dibenci oleh anak dan istrinya, mengikuti kemanapun si teman pergi, ketika duduk maka iblis duduk, tidur pun harus tidur sampai tua renta dan bungkuk karena harus memanggul mereka semua. Tetapi, para Iblis membenci anak perempuannya karena selalu sholat, iblis tidak dapat mengganggu, maka iblis membiarkannya sendiri.

Di cerita Dalam Cahaya Siang Hari, dikisahkan suami-isteri yang dahulu saling mencintai, namun sekarang hubungan mereka sudah runtuh, tidak ada lagi romantisme dan komunikasi yang terjalin. Penulis menceritakan hubungan mereka yang berutinitas dan membosankan. Suatu ketika, sang suami mengubah kebiasaan cueknya dan ingin bercinta dengan isterinya, namun ketika mereka mencoba, isteri malah bilang bahwa dia sudah punya kekasih lain. Di pagi hari, suami berkata bahwa ia tak ingin bercerai dan bilang bahwa ia pun juga mempunyai kekasih lain. Mereka menceritakan kekasih masing-masing dengan wajah berseri-seri. Isteri yang tadinya pemurung terlihat sangat bahagia dan wajahnya memerah menceritakan kekasihnya, pertemuan-pertemuan mereka. Dan suami dengan senang mendengar isterinya. Ternyata, endingnya sungguh diluar dugaan dan saya, turut sedih merasakan perasaan yang harus diderita tokoh utamanya.

Tidak semua kisah dalam makrame memiliki ending yang jelas, terkadang pembaca harus memikirkan sendiri apa maksudnya. Terkadang juga ada beberapa cerita yang menurut saya tidak jelas, entah karena memang kependekan atau sayanya yang kurang puas hehe. Tetapi, Makrame sangat baik untuk dinikmati, jalinan benang-benang yang simpang siur namun saling berhubungan, semua tergantung bagaimana kita, sebagai pembaca melihatnya bagaimana. Akhir kata, semoga resume ini menyenangkan sebagaimana bukunya itu sendiri dan selamat berbahagia dalam liburan panjang.

Judul buku : Makrame
Penulis : Dias Novita Wuri
Penerbit : GPU
Jumlah hal : 171 hal
Peresume : Vanda Deosar

Comments

Popular Posts