Ulasan film Wonder - Kisah Seorang Anak dengan Kelainan Wajah




Wonder adalah film penghujung tahun terbaik tentang drama dan keluarga, menurut saya. Saya pikir, Coco sudah menjadi juara pertamanya, tetapi saat nonton Wonder, saya paham dengan pasti bahwa inilah juaranya, setelah dari menit pertama terus dibuat mengharu biru. Wonder berkisah tentang seorang anak bernama August Pullman (Jacob Tremblay) atau biasa dipanggil Auggie, yang harus mengalami operasi wajah sebanyak 23 kali karena mengalami Sindrom Treacher Collins, ini membuat Auggie harus bersekolah di rumah dan diajarkan oleh sang Ibu, Isabel (Julia Robert). Ketika memasuki SMP, Ibu dan Ayahnya, Nate (Owen Wilson) memutuskan Auggie harus bersekolah di sekolah swasta agar mengerti dunia luar, dan dipilihlah sekolah Beecher Prep. Sebelum memulai tahun ajaran baru, Auggie terlebih dahulu diperkenalkan tentang sekolahnya dan diajak tour oleh kelapa Sekolah, Mr. Tushman (Mandy Patinkin) yang meminta bantuan kepada murid lainnya, Jullian (Bryce Gheisar), Jack Will (Noah Jupe) dan Charlotte (Elle McKinnon). Pertama kali melihat laboratorium Sains, Auggie tahu dia akan suka dengan sekolah ini.

Hari pertama dimulai, Auggie diantar oleh kedua orang tua serta kakaknya, Via (Izabela Vidovic), Auggie harus memberanikan diri memasuki sekolah dan untuk pertama kalinya, melepas helm kesayangannya. Tidak pernah mudah bagi Auggie, diperhatikan oleh seisi sekolah, tidak ada yang mau berteman dengannya, sampai kesehariannya harus mengalami bullying oleh Julian dan teman-temannya. Namun, Auggie punya cara tersendiri dalam menghadapi semua itu dengan membayangkan dia ditemani oleh Chewie (Karakter Star Wars) atau hal-hal aneh lainnya. Kebaikan hati Auggie, menginspirasi Summer (Millie Davis) dan Jack Will untuk membuat teman-teman lain mau berteman dengannya.

Film Wonder di sutradarai oleh Stephen Chbosky, di dalam penanganannya, Wonder berubah menjadi sebuah film keluarga tentang kasih sayang yang tidak ada habis-habisnya. Kasih sayang ditonjolkan lewat hubungan anak-orang tua, kakak-adik, sesama teman dan nenek-cucunya. Dari pertama kali melihat trailernya, saya senang sekali akhirnya Desember ini, Wonder masuk ke Indonesia. Referensi beberapa teman yang telah menunjukan bukunya pun ikut membantu saya membayangkan bagaimana Auggie di eksekusi ke layar lebar dan hasilnya tentu saja sangat indah. 

Film Wonder sendiri terbagi menjadi 4 sudut pandang, pertama Auggie, kedua Via, ketiga Miranda (Danielle Rose Russell) sahabat Via dan keempat Jack Will. Dalam setiap sisi, kita diperlihatkan bagaimana kehidupan mereka yang saling terkait namun diberikan penjelasan dan pembelaan dari masing-masing orang. Dari sosok Via, kita mengerti, bahwa menjadi seorang kakak dari adik yang mempunyai "kelainan" tidak pernah mudah, harus menjadi nomor 2 dalam keluarga dan tidak mendapat perhatian. Namun, tidak berarti Via menjadi jahat kepada Auggie, justru Via sangat menyayangi Auggie dan terus menghiburnya ketika Auggie sedih. Lewat sudut pandang Miranda, kita dibuat mengerti tentang kecemburuan yang lain, melihat Via yang mempunyai sebuah rumah besar, keluarga yang sayang kepadanya, adik yang hebat, membuat Miranda menjauhi Via dan berbohong kepada yang lain bahwa sebenarnya dialah yang mempunyai kehidupan hebat, bukan Via. Tetapi, bukan berarti kita menjadi membenci Miranda, lagi-lagi, sang sutradara menunjukan kebaikan hati Miranda. Terakhir, sudut pandang Jack Will, seorang anak yang miskin dan sikap serta perkataannya membuat saya yang sebagai penonton iri, saya ingin sekali mempunyai teman seperti Jack Will yang rela dihukum demi membela temannya.

Daaaan, pada akhirnya, Film Wonder berhasil membuat film yang biasa menjadi luar biasa. Sama seperti Auggie, yang sebenarnya hanya seorang anak kecil yang melakukan hal-hal biasa, namun dengan cara-cara luar biasa. Saya akhiri review ini dengan sebuah quotes dari Mr. Tushman untuk Jack Will lewat suratnya.

"When given the choice between being right or being kind, choose kind".


Comments

Popular Posts