Ulasan Coco Movie - Keluargamu harus lebih tinggi dibanding mimpimu


Alasan saya nonton Coco adalah ingin melihat film pendek Olaf dan jika ada Olaf, berarti ada Elsa dan Anna. Elsa adalah tokoh favorit saya. Saya sangat menyukai karakter wanita yang kuat, berkuasa namun tetap dapat bersikap lembut dan penuh cinta. Olaf's Frozen Adventure hadir sebelum film Coco dimulai dan berdurasi sekitar 20-25 menit, bercerita petualangan Olaf mencari tradisi natal untuk Elsa dan Anna. 

Akhirnya, setelah selesai melihat tingkah konyol Olaf, Coco dimulai. Coco bercerita tentang sebuah keluarga yang sangat membenci musik dan melarang anggota keluarganya untuk memainkan alat musik, bernyanyi, atau bahkan bersenandung. Setiap anggota keluarga menuruti saja larangan ini, namun tidak bagi Miguel (Anthony Gonzales). Miguel terobsesi dengan musik dan Ernesto De La Cruz (Benjamin Bratt), musisi hebat dari Meksiko yang mempunyai fans di seluruh dunia, sayangnya dia sudah mati dan tragis (kayaknya gitu). Miguel sangat mengidolakan dan ingin suatu hari bisa menjadi terkenal seperti dia. 

Keluarga Miguel turun menurun terkenal dalam memproduksi sepatu, hal ini diturunkan oleh Mama Imelda (nenek buyut-buyut dari Miguel) yang harus bekerja keras bertahan hidup karena ditinggal suami yang terobsesi menjadi musisi, sendirian mengurus anak perempuannya, Coco (Ana Ofelia Murguia). Darisitulah kebencian terhadap musik dalam keluarga Miguel dimulai. 

Festival hari orang mati datang dan setiap orang di desa menabur bunga dan memasang foto setiap orang mati agar orang mati tidak kesasar untuk kembali ke keluarganya di hari festival. Sebuah kejadian terjadi kepada Miguel dan dia masuk ke tanah orang mati, untuk dapat kembali, Miguel harus diberikan restu oleh keluarganya yang sudah mati. Karena Miguel percaya bahwa Ernesto De La Cruz adalah kakek buyutnya, Miguel menolak restu dari Mama Imelda (Alanna Ubach), Tio Philippe dan Oscar (Herbert Siguenza), Papa Julio (Alfonso arau), Tia Rosita (Selena Luna), Tia Victoria (Dyana Ortelli), ia percaya Ernesto adalah keluarganya yang pasti akan memberikan restunya untuk jadi musisi, petualangan Miguel di tanah orang mati dimulai dengan bantuan teman seperjalanannya Hector (Gael Garcia Bernal), yang membantunya dengan imbalan Miguel dapat memasang foto Hector, agar ia setiap tahun dapat berkunjung ke tanah orang hidup dan bisa bertemu anaknya. 

Tentu saja, film khas Disney dan Pixar adalah menciptakan sosok unik yang akan terus diingat, dalam Coco, kita dapat terus mengingat Dante, anjing jalanan yang pintar, tidak punya bulu, kurus, kecil namun keberadaannya berarti dan menjadi sahabat yang baik untuk Miguel. Dante ternyata bukan anjing biasa karena Dante adalah penuntun arwah bagi orang mati. 

Film Coco sungguh unik, sebuah petualangan bocah 12 tahun yang sedang mencari jati dirinya, berlatar belakang Meksiko dengan logat khas mereka serta adat dan budaya yang masih kental lalu diisi dengan soundtrack yang menggugah hati, favorit saya di film ini adalah Un Poco Loco yang dinyanyikan Miguel dan Hector di alun-alun kota agar mendapat tiket pesta Ernesto De La Cruz. Jangan takut karena walaupun bercerita tentang orang mati, kuburan, kelam, Coco dapat mengemas semua itu menjadi sesuatu yang hangat dan lucu dalam caranya sendiri.

Coco hadir sebagai hiburan yang indah untuk keluarga. Banyak sekali pesan yang disampaikan dalam film ini, salah satunya adalah jangan pernah meninggalkan keluarga seberapa besar pun mimpimu. Coco juga mengajarkan untuk tidak melupakan orang mati, apalagi kebaikan-kebaikan yang ditinggalkan oleh mereka. 

Comments

Post a Comment

Popular Posts