Ulasan Justice League - Jangan pernah kehilangan harapan!
"Superman was a beacon to the world. He didn't just save people, he made them see the best parts of themselves"
- Bruce Wayne
Setelah Batman V Superman yang
membuat kekecewaan dan Wonder Woman yang epic tapi tidak sempurna, pihak Warner
Bros seakan tetap tidak ingin berhenti dan seperti berjanji di film berikutnya
akan lebih baik, ini terbukti dengan review para penonton Justice League, baik
fans komiknya maupun tidak, terlihat baik dan puas. Indonesia mendapat
kesempatan tanggal 15 November 2017 untuk menyaksikan para superhero DC tampil
di layar kaca. Benar saja, setelah menonton filmnya, saya merasakan perubahan,
tidak signifikan tetapi semakin positif.
Ketika Superman (Henry Cavill)
berhenti “terbang” di angkasa, dunia seakan dipaksa bahwa harapan sudah tidak
ada lagi. Kematian Superman mengeluarkan rasa takut dalam sisi manusia menjadi
sesuatu yang berlebihan. Dunia menjadi kacau, banyak kekerasan di jalan dan
berujung dengan bangkitnya villain
paling kuat, Steppenwolf (Ciaran Hinds). Kemunculannya membuat Bruce Wayne (Ben
Affleck) sang Batman merekrut Diana Prince (Gal Gadot), si tangguh Wonder
Woman, sang penguasa lautan, Arthur Curry (Jason Momoa) yang biasa disebut
Aquaman, Barry Allen (Ezra Miller) si cepat The Flash dan setengah
manusia-setengah robot, Victor Stone (Ray Fisher) dan disebut Cyborg untuk
menghentikan kiamatnya dunia.
Dalam 5 menit pertama, penonton sudah disuguhkan oleh aksi Batman, lalu dengan soundtrack EVERYBODY KNOWS dan lingkungan yang kacau karena tak ada Superman seakan mengoyak hati penonton. Adegan dilanjutkan dengan setiap karakter dan penyemalatan mereka dalam menolong manusia.
Di sisi lain, Steppenwolf
berencana untuk mengumpulkan ketiga kotak yang disebut : The Mother of Boxes. Jika ketiga kotak ini dipersatukan, maka dunia
akan kembali menjadi semula dan penuh dengan kegelapan. Ketiga kotak tersebut
dipisahkan dan dilindungi masing-masing oleh suku amazon, suku atlantis dan
suku manusia. Pertarungan para suku dalam mempertahankan kotak sangat memanjakan mata, aksi wanita-wanita cantik Suku Amazon dan panahnya sungguh keren! Di Atlantis pun Queen (soon) Mera yang diperankan Amber Heard seakan tak mau ketinggalan dalam menunjukan kekuatannya. Namun, Steppenwolf yang dibantu dengan pasukannya, parademon yang menyerap rasa takut, berhasil mengumpulkan ketiga kotak tersebut dan
tinggal menuju waktu saja dunia akan hancur.
Justice League yang ditunggangi
oleh Zack Snyder menampilkan aksi yang cukup memukau, porsi setiap pemain
terasa pas dan tidak terkesan berebutan untuk tampil. Setiap permasalahan
superhero dikupas dengan baik, tidak semata-mata mereka dipersatukan dan “disuruh”
melawan musuh. Saya sendiri sedikit menitikan air mata akan hubungan yang
dibangun oleh Barry Allen dan ayahnya, walau sebenarnya sudah tahu akan
bagaimana mereka nantinya karena sudah dibahas dalam serial The Flash, tetap
saja membuat saya terkagum. Di lain pihak, kisah ayah-anak juga ditampilkan
lewat Cyborg. Kisah ibu-anak di eksekusi dengan manis lewat Wonder Woman dan
Superman. Lain halnya dengan permasalahan Bruce Wayne, sang kelelawar tetap
merasa seperti tidak manusiawi dan team yang dibutuhkannya lebih membutuhkan
Clark Kent, bukan Bruce Wayne.
Film ini walau terkesan dengan
dark dan full of terrors (halah!!!) tetap terkesan FUN! Mungkin tidak se-fun
film-film dari studio sebelah, hanya saja, beberapa adegan yang dilakukan oleh
Ezra Miller mencuri perhatian dan bikin senyum-senyum. Ezra sendiri membawa
beban besar untuk menjadi The Flash, penonton lebih mengenal Grant Gustin yang
lebih dulu muncul dalam serial televisi. Namun, Ezra Miller berhasil membuat
karakter The Flash menjadi asik dan super fun. Jason Momoa pun tampil dengan
garang namun lucu, banyak bicara dan ternyata sangat peduli dengan team. Kalau
Gal Gadot, sepertinya penampilannya tidak perlu dibahas karena pasti akan selalu WOW!!! Ben Affleck walau tidak sebaik Batman pendahulunya namun tetap
berusaha pantas, sedangkan Ray Fisher, sesuai nama karakternya Stone, terlihat
keras, kuat dan dingin.
Menurut saya, pergantian kursi
sutradara adalah hal yang tepat. Zack Snyder yang terbiasa menangani studio
sebelah tahu dengan pasti bagaimana saat yang tepat untuk serius dan bercanda. Walau
film terlihat fun dan bagus, namun tetap kurang sempurna. CGI yang digunakan
terlalu kelihatan palsu dan membuat wajah beberapa pemain terlihat seperti
lilin, ini terlihat di wajah Superman, kononnya, Henry Cavill tak boleh mencukur kumis untuk Mission Impossible, nah akhirnya, mulut Superman disini dipakaikan CGI dan terlihat aneh!!!
Setidaknya, dari segi cerita DC sudah terlihat lebih makin baik. Film ini baru mulai tayang hari ini, jadi lebih baik
sekarang Anda datang bersama keluarga untuk menyaksikan superhero menumpas
kejahatan di bioskop kesayangan!!! Dan jangan lupa, ada 3 credit scene penting yang sangat layak ditunggu!!! :)
Comments
Post a Comment